MATERI KOMPUTER TERAPAN
1. UART
UART atau Universal Asynchronous
Receiver-Transmitter adalah bagian perangkat keras komputer yang menerjemahkan
antara bit-bit paralel data dan bit-bit serial. UART biasanya berupa sirkuit
terintegrasi yang digunakan untuk komunikasi serial pada komputer atau port
serial perangkat periperal. UART sekarang ini termasuk di dalam beberapa
mikrokontroler (contohnya, PIC16F628).
Asynchronous memungkinkan
transmisi mengirim data tanpa sang pengirim harus mengirimkan sinyal detak ke
penerima. Sebaliknya, pengirim dan penerima harus mengatur parameter waktu di
awal dan bit khusus ditambahkan untuk setiap data yang digunakan untuk
mensinkronkan unit pengiriman dan penerimaan. Saat sebuah data diberikan kepada
UART untuk transmisi Asynchronous, "Bit Start" ditambahkan pada
setiap awal data yang akan ditransmisikan. Bit Start digunakan untuk
memperingatkan penerima yang kata data akan segera dikirim, dan memaksa bit-bit
sinyal di receiver agar sinkron dengan bit-bit sinyal di pemancar. Kedua bit
ini harus akurat agar tidak memiliki penyimpangan frekuensi dengan lebih dari
10% selama transmisi bit-bit yang tersisa dalam data. (Kondisi ini ditetapkan
pada zaman teleprinter mekanik dan telah dipenuhi oleh peralatan elektronik
modern.)Setelah Bit Start, bit individu dari data yang dikirim, dengan sinyal
bit terkecil yang pertama dikirim. Setiap bit dalam transmisi ditransmisikan
serupa dengan jumlah bit lainnya, dan penerima mendeteksi jalur di sekitar
pertengahan periode setiap bit untuk menentukan apakah bit adalah 1 atau 0.
Misalnya, jika dibutuhkan dua detik untuk mengirim setiap bit, penerima akan
memeriksa sinyal untuk menentukan apakah itu adalah 1 atau 0 setelah satu detik
telah berlalu, maka akan menunggu dua detik dan kemudian memeriksa nilai bit
berikutnya , dan seterusnya.
Gambar UART
Tipe-tipe UART
1. 8250 UART
pertama pada seri ini. Tidak memiliki register scratch, versi 8250A merupakan
versi perbaikan dari 8250 yang mampu bekerja dengan lebih cepat;
2. 8250A UART ini
lebih cepat dibandingkan dengan 8250 pada sisi bus. Lebih mirip secara
perangkat lunak dibanding 16450;
3. 8250B Sangat mirip
dengan 8250;
4. 16450
Digunakan pada komputer AT dengan kecepatan 38,4 Kbps, masih banyak digunakan
hingga sekarang;
5. 16550 Generasi
pertama UART yang memiliki penyangga, dengan panjang 16-byte, namun tidak
bekerja (produk gagal) sehingga digantikan dengan
6. 16550A;
a. 16550A UART
yang banyak digunakan pada komunikasi kecepatan tinggi, misalnya 14,4 Kbps atau
28,8 Kbps;
b. 16650 UART
baru, memiliki penyangga FIFO 32-byte, karakter Xon/Xoff terprogram dan
mendukung manajemen sumber daya;
7. 16750
Diproduksi oleh Texas Instrument, memiliki FIFO 64-byte!
2.
USART
(Universal Synchronous-Asynchronous Receiver/Transmitter)
USART merupakan komunikasi yang
memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan untuk melakukan transfer
data baik antar mikrokontroler maupun dengan modul-modul eksternal termasuk PC
yang memiliki fitur UART.
USART memungkinkan transmisi data
baik secara syncrhronous maupun asyncrhronous, sehingga dengan memiliki USART
pasti kompatibel dengan UART. Pada ATmega8535, secara umum pengaturan mode
syncrhronous maupun asyncrhronous adalah sama. Perbedaannya hanyalah terletak
pada sumber clock saja. Jika pada mode asyncrhronous masing-masing peripheral
memiliki sumber clock sendiri, maka pada mode syncrhronous hanya ada satu
sumber clock yang digunakan secara bersama-sama. Dengan demikian, secara
hardware untuk mode asyncrhronous hanya membutuhkan 2 pin yaitu TXD dan RXD,
sedangkan untuk mode syncrhronousharus 3 pin yaitu TXD, RXD dan XCK.
Komunikasi serial data antara master dan slave pada SPI
diatur melalui 4 buah pin yang terdiri dari SCLK, MOSI, MISO, dan SS sbb:
a.
SCLK dari master ke slave yang berfungsi sebagai
clock
b.
MOSI
jalur data dari master dan masuk ke dalam slave
c.
MISO jalur data keluar dari slave dan masuk ke
dalam master
d.
SS (slave select) merupakan pin yang berfungsi
untuk mengaktifkan slave
Gambar USART
3. Serial Peripheral
Interface (SPI)
Serial Peripheral Interface (SPI) adalah
protokol data serial sinkron digunakan oleh mikrokontroler untuk berkomunikasi
dengan satu atau lebih perangkat periferal cepat jarak pendek. Hal ini juga
dapat digunakan untuk komunikasi antara dua mikrokontroler. Dengan koneksi SPI
selalu ada perangkat satu master (biasanya mikrokontroler) yang mengontrol
perangkat periferal.
Serial Peripheral Interface ( SPI
) merupakan salah satu mode komunikasi serial synchrounous kecepatan tinggi
yang dimiliki oleh Atmega 328. Komunikasi SPI membutuhkan 3 jalur yaitu MOSI,
MISO, dan SCK. Melalui komunikasi ini data dapat saling dikirimkan baik antara
mikrokontroller maupun antara mikrokontroller dengan peripheral lain di luar
mikrokontroller.
Penjelasan 3 jalur utama dari SPI adalah sebagai berikut :
a.
MOSI :
Master Output Slave Input Artinya jika dikonfigurasi sebagai master maka pin
MOSI sebagai output tetapi jika dikonfigurasi sebagai slave maka pin MOSI
sebagai input.
b.
MISO : Master Input Slave Output Artinya jika
dikonfigurasi sebagai master maka pin MISO sebagai input tetapi jika
dikonfigurasi sebagai slave maka pin MISO sebagai output.
c.
CLK : Clock Jika dikonfigurasi sebagai master
maka pin CLK berlaku sebagai output
tetapi jika dikonfigurasi sebagai
slave maka pin
CLK berlaku sebagai input.
Untuk mengatur mode kerja komunikasi SPI ini dilakukan
dengan menggunakan register SPCR (SPI Control Register), SPSR (SPI Status
Register) dan SPDR (SPI Data Register).
1.
SPI
Control Register (SPCR)
Mode SPCR yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Bit-6 SPE
(SPI Enable)
SPE digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan
komunikasi SPI dimana jika SPI bernilai 1 maka komunikasi SPI aktif sedangkan
jika bernilai 0 maka komunikasi SPI tidak aktif.
b. Bit-4 MSTR
(Master or Slave Select)
MSTR digunakan untuk
style="letter-spacing: .55pt;"> mengkonfigurasi sebagai master
atau slave secara software dimana jika MSTR bernilai 1 maka terkonfigurasi
sebagai maste sedangkan MSTR bernilai 0 maka terkonfigurasi sebagai slave.
Pengaturan bit MSTR ini tidak akan bisa dilakukan jikapin SS dikonfigurasi
sebagai input karena jika pin SS dikonfigurasi sebagai input maka penentuan
master atau slavenya otomatis dilakukan secara hardware yaitu dengan membaca
level tegangan pada .SS
c. Bit-1 SPR1/0
(SPI Clock Rate Select)
SPR1 dan SPR0 digunakan untuk menentukan kecepatan clock
yang digunakan dalam komunikasi SPI.
2.
SPI Status Register (SPSR)
Dalam SPSR mode pengaturan yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
a. SPIF (SPI
Interrupt Flag)
SPIF merupakan bendera yang digunakan untuk mengetahui bahwa
proses pengiriman data 1 byte sudah selesai. Jika proses pengirimandata sudah
selesai maka SPIF akan bernilai satu (high).
3.
SPI Data Register (SPDR)
SPDR merupakan register yang digunakan untuk menyimpan data
yangakan dikirim atau diterima pada komunikasi SPI.
Gambar SPI
4. Serial
Communication Interface (SCI)
Sebuah komunikasi serial
interface (SCI) adalah perangkat yang memungkinkanseri (satu bit pada satu
waktu) pertukaran data antara mikroprosesor dan peripheral seperti printer, drive
eksternal, scanner, atau mouse. SCI
adalah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih
lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer yang mampu
mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak.
Dalam hal ini, mirip dengan
perangkat antarmuka serial ( SPI). Tapi di samping itu, SCI memungkinkan
komunikasi serial dengan mikroprosesor lain atau dengan jaringan eksternal.
Istilah SCI diciptakan oleh Motorola di tahun 1970-an. Dalam beberapa aplikasi
itu dikenal sebagai universal asynchronous receiver / transmitter ( UART).
SCI berisi konverter
paralel-to-serial yang berfungsi sebagai pemancar data, dan konverter
serial-to-paralel yang berfungsi sebagai penerima data. Kedua perangkat clock
secara terpisah, dan menggunakan independen memungkinkan dan mengganggu sinyal.
SCI beroperasi dalam nonreturn-to-nol ( NRZ ) format, dan dapat berfungsi dalam
half-duplexmodus (hanya menggunakan receiver atau hanya pemancar) atau full
duplex (menggunakan receiver dan transmitter secara bersamaan). Kecepatan data
diprogram.
Antarmuka Serial memiliki
keunggulan tertentu atas paralel interface. Keuntungan yang paling signifikan
adalah kabel sederhana. Selain itu, kabel interface serial bisa lebih panjang
daripada kabel antarmuka paralel, karena ada interaksi jauh lebih sedikit
(crosstalk) di antara konduktor dalam kabel.
Istilah SCI kadang-kadang
digunakan dalam referensi ke port serial. Ini adalah konektor ditemukan pada
kebanyakan komputer pribadi, dan dimaksudkan untuk digunakan dengan perangkat
periferal serial.
Ada 2 macam cara komunikasi data serial yaitu Sinkron dan
Asinkron.
1. Komunikasi
data serial sinkron, clock dikirimkan bersama sama dengan data serial, tetapi clock tersebut dibangkitkan sendiri –
sendiri baik pada sisi pengirim maupun
penerima.
2. Komunikasi serial asinkron tidak diperlukan
clock karena data dikirimkan dengan
kecepatan tertentu yang sama baik pada pengirim / penerima.
Devais pada komunikasi serial ada 2 kelompok yaitu:
1. Data
Communication Equipment (DCE)
a. Contoh dari DCE
ialah modem, plotter, scanner dan lain lain
2. Data Terminal
Equipment (DTE).
a. Contoh dari DTE
ialah terminal di komputer.
Keuntungan penggunaan port serial.
Pada komunikasi dengan kabel yang
panjang, masalah cable loss tidak akan menjadi masalah besar daripada
menggunakan kabel parallel. Port serial mentransmisikan “1” pada level
tegangan -3 Volt sampai -25 Volt dan
“0” pada level tegangan +3 Volt sampai +25 Volt, sedangkan port parallel
mentransmisikan “0” pada level tegangan 0 Volt dan “1” pada level tegangan 5
Volt.
Dubutuhkan jumlah kabel yang
sedikit, bisa hanya menggunakan 3 kabel yaitu saluran Transmit Data, saluran
Receive Data, dan saluran Ground (Konfigurasi Null Modem)
Saat ini penggunaan
mikrokontroller semakin populer. Kebanyakan mikrokontroller sudah dilengkapi
dengan SCI (Serial Communication Interface) yang dapat digunakan untuk
komunikasi dengan port serial komputer.
Gambar SCI
5. ADC ( Analog TO
Digital Converter)
Analog To Digital Converter (ADC
adalah perangkat yang digunakan untuk mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk
analog (tegangan, arus, muatan electrik) menjadi sinyal keluaran dalam bentuk
digital. Fungsi dari ADC adalah untuk mengubah data analog menjadi data digital
yang nantinya akan masuk ke suatu komponen digital yaitu mikrokontroller
AT89S51.
ADC (Analog to Digital Converter)
memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi. Kecepatan
sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke
bentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS). Pengaruh Kecepatan Sampling ADC
Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC.
Sebagai contoh: ADC 8 bit akan
memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan
dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data
digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit.
Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi
yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit. Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi
sinyal analog ke dalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal
input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input
terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala
maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk
decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
ADC Simultan ADC Simultan atau
biasa disebut flash converter atau parallel converter. Input analog Vi yang
akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi + pada
komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada ukuran bit
converter. Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka
output komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low. Rangkaian
Dasar ADC Simultan Bila Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar
rangkaian ADC Simultan diatas didapatkan : V(-) untuk C7 = Vref * (13/14) =
4,64 V(-) untuk C6 = Vref * (11/14) = 3,93 V(-) untuk C5 = Vref * (9/14) = 3,21
V(-) untuk C4 = Vref * (7/14) = 2,5 V(-) untuk C3 = Vref * (5/14) = 1,78 V(-)
untuk C2 = Vref * (3/14) = 1,07 V(-) untuk C1 = Vref * (1/14) = 0,36 Sebagai
contoh Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output dari C7=0, C6=0, C5=0,
C4=1, C3=1, C2=1, C1=1, sehingga didapatkan output ADC yaitu 100 biner,
A. Karakteristik
Dasar ADC/DAC
Konverter A/D tersedia secara
komersial tersedia sebagai rangkaian terpadu dengan resolusi 8bit, 16 bit
sampai dengan 32 bit. Pada pembahasan kali ini kita akan coba jelaskan mengenai
perbedaan dari bit resolusi tersebut, pada ADC0801, yaitu sebagai sebuah
konverter A/D 8 bit yang mudah diinterfacekandengan sistem berbasis 8 bit
misalkan mikrokontroller. A/D ini menggunakan metode approksimasi
berturut-turut untuk mengkonversikan masukan analog (0-5V) menjadi data digital
8 bit yang ekivalen. ADC0801 mempunyai pembangkit clock internal dan memerlukan
catu daya +5V dan mempunyai waktu konversi optimum sekitar 100us.
Diagram konfigurasi pin ADC0804
ditunjukkan pada gambar 1. Pin 11 sampai 18 ( keluaran digital ) adalah
keluaran tiga keadaan, yang dapat dihubungkan langsung dengan bus data bilamana
diperlukan. Apabila CS ( pin 1 ) atau RD (pin2) dalam keadaan high (“1”), pin
11 sampai 18 akan mengambang ( high impedanze ), apabila CS dan RD rendah
keduanya, keluaran digital akan muncul pada saluran keluaran. Sinyal mulai
konversi pada WR (pin 3). Untuk memulai suatu konversi, CS harus rendah.
Bilamana WR menjadi rendah, konverter akam mengalami reset, dan ketika WR
kembali kepada keadaan high, konversi segera dimulai.
Konversi detak konverter harus
terletak dalam daereh frekuensi 100 sampai 800kHz. CLK IN ( pin 4) dapat
diturunkan dari detak mikrokontroller, sebagai kemungkinan lain, kita dapat
mempergunakan pembangkit clock internal dengan memasang rangkaian RC antara CLN
IN ( pin 4) dan CLK R ( pin 19).
Pin 5 adalah saluran yang
digunakan untuk INTR, sinyal selesai konversi. INTR akan menjadi tinggi pada
saat memulai konversi, dan akan aktiv rendah bila konversi telah selesai. Tepi
turun sinyal INTR dapat dipergunakan untuk menginterupsi sistem
mikrokontroller, supaya mikrokontroller melakukan pencabangan ke subrutine
pelayanan yang memproses keluaran konverter.
Pin 6 dan 7 adalah masukan
diferensial bagi sinyal analog. A/D ini mempunyai dua ground, A GND (pin 8) dan
D GND ( pin10). Kedua pin ini harus dihubungkan dengan ground. Pin 20 harus
dihubungkan dengan catu daya +5V A/D ini mempunyai dua buah ground, A GND ( pin
8 ) dan D GND ( pin 10). Keduanya harus dihubungkan dengan catu daya, sebesar
+5V. Pada A/D 0804 merupakan tegangan referensi yang digunakan untuk offset
suatu keluaran digital maksimum.
A/D ini dapat dirangkai untuk
menghasilkan konversi secara kontinu. Untuk melaksanakannya, kita harus
menghubungkan CS, dan RD ke ground dan menyambungkan WR dengan INTR seperti
pada gambar dibawah ini. Maka dengan ini keluaran digital yang kontinu akan
muncul, karena sinyal INTR menggerakkan masukan WR. Pada akhir konversi INTR
berubah menjadi low, sehingga keadaan ini akan mereset konverter dan mulai
konversi.
B.
Parameter-Parameter Penting Pada ADC
a. Resolusi
konversi ADC
Resolusi konversi dari sebuah
konverter analog ke digital adalah, dimana kita dapat mengkonversikan data
analog kedalam bit-bit digital tersebut, apakah data analog tersebut akan
dikonversikan ke dalam data 8bit, 16 bit atau 32bit, ini tergantung keinginan
si perancang design dan tergantung dari kekompatibelan device yang nanti akan
di interface kan.
Misalkan ingin meng interface kan
ADC dengan mikrokontroller maka harus dilihat support untuk berapa bit kah
mikrokontroller tersebut?, dan biasanya mikrokontroller support untuk ADC
dengan resolusi 8 bit.
b. Time Konversi
Time konversi atau waktu konversi
adalah waktu yang dibutuhkan oleh ADC untuk mengkonversi data analaog ke
digital, untuk menentukan time konversi ini tentunya kita harus melihat di
datasheet nya, dan harus dilihat untuk kebutuhan seperti apa.
Time konversi semakin tinggi
mungkin semakin baik, tetapi harus didukung pula untuk interface nya seperti
apa, missal untuk mikrokontroller yang support untuk time lebih besar maka
tidak akan cocok bila menggunakan ADC dengan Time yang lebih besar, penentuan
time konversi ini perlu disesuaikan dengan design interface nya seperti apa.
Jika semua device nya mendukung untuk time yang lebih cepat maka dengan
menggunakan ADC yang time nya lebih cepat itu akan menjadi lebih baik.
Gambar ADC
6. DAC( Digital to
Analog Converter)
DAC adalah perangkat untuk
mengkonversi sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi sinyal keluaran dalam
bentuk analog (tegangan, arus, muatan electrik). Tegangan keluaran yang
dihasilkan DAC sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam DAC. Sebuah
konverter analog-ke-digital (ADC) melakukan operasi mundur. Sinyal mudah
disimpan dan ditransmisikan dalam bentuk digital, tapi DAC diperlukan untuk
sinyal untuk diakui oleh indera manusia atau non-sistem digital. Fungsi DAC
adalah pengubah data digital yang masih berbentuk biner seperti data yang ada
pada CD menjadi data analog . berikut adalah tahapan data digital menjadi
analog. fisik CD dibaca Data digital CD DAC Buffer Line out.
Sebuah DAC menerima informasi
digital dan mentransformasikannya ke dalam bentuk suatu tegangan analog.
Informasi digital adalah dalam bentuk angka biner dengan jumlah digit yang
pasti. Konverter D/A dapat mengonversi sebuah word digital ke dalam sebuah
tegangan analog dengan memberikan skala output analog berharga nol ketika semua
bit adalah nol dan sejumlah nilai maksimum ketika semua bit adalah satu.Angka
biner sebagai angka pecahan. Aplikasi DAC banyak digunakan sebagai rangkaian
pengendali (driver) yang membutuhkan input analog seperti motor AC maupun DC,
tingkat kecerahan pada lampu, Pemanas (Heater) dan sebagainya. Umumnya DAC
digunakan untuk mengendalikan peralatan computer. Untuk aplikasi modern hampir
semua DAC berupa rangkaian terintegrasi (IC), yang diperlihatkan sebagai kotak
hitam memiliki karakteristik input dan output tertentu. Karakteristik yang
berkaitan dapat diringkas oleh referensi dari gambar 2.1 adalah:
1. Input Digital :
Jumlah bit dalam sebuah word biner paraleldisebutkan di dalam lembar
spesifikasi.
2. Catu Daya :
Merupakan bipolar pada level ± 12 V hingga ± 18 V seperti yangdibutuhkan oleh
amplifier internal.
3. Suplai
Referensi : Diperlukan untuk menentukan jangkauan tegangan output dan resolusi
dari konverter. Suplai ini harus stabil, memiliki riple yang kecil.
4. Output : Sebuah
tegangan yang merepresentasikan input digital. Tegangan iniberubah dengan step
sama dengan perubahan bit input digital. Output aktual dapat berupa bipolar
jikakonverter didesain untuk menginterpretasikan input digital negatif.
5. Offset : Karena
DAC biasanya di implementasikan dengan op-amp, maka mungkin adanya tegangan
output offset dengan sebuah input nol. Secara khusus, koneksi akan diberikan
untuk mendukung pengesetan ke harga nol dari output DAC dengan input word nol.
6. Mulai konversi
: Sejumlah rangkaian DAC memberikan sebuah logika input yang mempertahankan
konversi dari saat terjadinya hingga diterimanya sebuah perintah logika
tertentu (1atau 0). Dalam ini, word input digital diabaikan hingga
diterimanya input logika tertentu. Dalam sejumlah hal, sebuah buffer input
diberikan untuk memegang (hold)word digital selama dilakukannya konversi hingga
selesai.
Gambar DAC
Cara kerja Periperial USART,UART,SPI,SCI,DAC,ADC
a.
USART
Pada transimi sinkron (USART) pengirim akan mengirimkan clock / timing signal sehingga device penerima tahu kapan membaca bit data berikutnya. Transimisi asinkron (UART) mengijinkan pengirim tidak memberikan clock sinyal pada penerima, sebagai gantinya untuk memulai transmisi pengirim mengirimkan start bit pada tiap byte data yang dikirimkan dan diakhiri dengan stop bit.
Komunikasi dengan menggunakan USART dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mode sinkron dimana pengirim data mengeluarkan pulsa/clock untuk sinkronisasi data, dan yang kedua dengan mode asinkron, dimana pengirim data tidak mengeluarkan pulsa/clock, tetapi untuk proses sinkronisasi memerlukan inisialisasi, agar data yang diterima sama dengan data yang dikirimkan. Pada proses inisialisasi ini setiap perangkat yang terhubung harus memiliki baud rate (laju data) yang sama. Pada mikrokontroler AVR untuk mengaktifkan dan mengeset komunikasi USART dilakukan dengan cara mengaktifkan register2 yang digunakan untuk komunikasi USART
Pada transimi sinkron (USART) pengirim akan mengirimkan clock / timing signal sehingga device penerima tahu kapan membaca bit data berikutnya. Transimisi asinkron (UART) mengijinkan pengirim tidak memberikan clock sinyal pada penerima, sebagai gantinya untuk memulai transmisi pengirim mengirimkan start bit pada tiap byte data yang dikirimkan dan diakhiri dengan stop bit.
Komunikasi dengan menggunakan USART dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan mode sinkron dimana pengirim data mengeluarkan pulsa/clock untuk sinkronisasi data, dan yang kedua dengan mode asinkron, dimana pengirim data tidak mengeluarkan pulsa/clock, tetapi untuk proses sinkronisasi memerlukan inisialisasi, agar data yang diterima sama dengan data yang dikirimkan. Pada proses inisialisasi ini setiap perangkat yang terhubung harus memiliki baud rate (laju data) yang sama. Pada mikrokontroler AVR untuk mengaktifkan dan mengeset komunikasi USART dilakukan dengan cara mengaktifkan register2 yang digunakan untuk komunikasi USART
b.
UART
(UniversalAsynchronous
Receiver/Transmitter) UART memiliki tugas mengubah data yang diterima dari
komputer melewati sirkuit paralel menjadi bit stream serial untuk dikirimkan ke
perangkat keras,dan sebaliknya.UARTjuga berfungsi menambahkan bit parity untuk
melindungi data dari kesalahan, menambahkan start bit dan stop bit pada waktu
pengiriman data,serta menangani interrupt dari perangkat.
c.
SPI
Pengoperasiannya
hanya melibatkan dua buah register geser : satu di Master dan satu di setiap
Slave. Data akan digeser memutar bit per bit : data Master digeser ke register
Slave dan data Slave digeser ke register Master. Seluruh pergeseran digerakkan
oleh clock yang disediakan Master. Periferal SPI pada mikrokontroler AVR
menggunakan setidaknya lima buah pin sebagai berikut. 1. MOSI (Master Out Slave
In) 2. MISO (Master In Slave Out) 3. SCK (Serial ClocK) 4. SS (Slave Select) 5.
GND (Ground).
d.
SCI
Berisi konverter paralel-to-serial
yang berfungsi sebagai pemancar data, dan konverter serial-to-paralel yang
berfungsi sebagai penerima data. Kedua perangkat clock secara terpisah, dan
menggunakan independen memungkinkan dan mengganggu sinyal. SCI beroperasi dalam
nonreturn-to-nol ( NRZ ) format, dan dapat berfungsi dalam half-duplexmodus
(hanya menggunakan receiver atau hanya pemancar) atau full duplex (menggunakan
receiver dan transmitter secara bersamaan). Kecepatan data diprogram.
e.
DAC
Sebuah DAC menerima informasi digital
dan mentransformasikannya ke dalam bentuk suatu tegangan analog. Informasi
digital adalah dalam bentuk angka biner dengan jumlah digit yang pasti.
Konverter D/A dapat mengonversi sebuah word digital ke dalam sebuah tegangan
analog dengan memberikan skala output analog berharga nol ketika semua bit
adalah nol dan sejumlah nilai maksimum ketika semua bit adalah satu.Angka biner
sebagai angka pecahan. Aplikasi DAC banyak digunakan sebagai rangkaian
pengendali (driver) yang membutuhkan input analog seperti motor AC maupun DC,
tingkat kecerahan pada lampu, Pemanas (Heater) dan sebagainya. Umumnya DAC
digunakan untuk mengendalikan peralatan computer. Untuk aplikasi modern hampir
semua DAC berupa rangkaian terintegrasi (IC), yang diperlihatkan sebagai kotak
hitam memiliki karakteristik input dan output tertentu.
f.
ADC
Analog Digital Converter berfungsi
merubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal analog yang berbentuk
gelombang diubah menjadi sinyal digital dalam bentuk bit. Pada proses perekaman
suara, suara direkam melalui mic kemudian disimpan dalam bentuk digital seperti
MP3/WAV Pada line telepon ADC berfungsi mengubah suara menjadi pulsa listrik
untuk ditransmisikan. Untuk mengukur suhu, frekuensi, atau tekanan, data analog
diubah menjadi bentuk digital lewat IC/perangkat ADC.
Komentar
Posting Komentar